Tim pengembang aplikasi mobile perusahaan X ingin mengintegrasikan aplikasi mereka dengan layanan API pihak ketiga untuk fungsi pembayaran. API pihak ketiga tersebut memerlukan otentikasi dan otorisasi yang kuat untuk memastikan keamanan transaksi dan data pengguna. Setelah melakukan analisis, tim menemukan bahwa metode otentikasi yang digunakan oleh API tersebut adalah OAuth 2.0 dengan grant type "Client Credentials" untuk akses server-to-server, dan "Authorization Code" untuk akses dari aplikasi mobile atas nama pengguna. Sebagai seorang Security Architect, mengapa kombinasi metode ini dianggap sebagai praktik terbaik untuk skenario integrasi ini?

`Client Credentials` memungkinkan aplikasi server mengakses sumber daya tanpa campur tangan pengguna, dan `Authorization Code` secara aman mendelegasikan otorisasi pengguna tanpa mengekspos kredensial ke aplikasi mobile.

Sebuah perusahaan pengembang perangkat lunak akan meluncurkan aplikasi perbankan digital baru. Sebelum peluncuran, manajemen ingin memastikan bahwa aplikasi tersebut aman dari berbagai celah keamanan yang mungkin dieksploitasi oleh penyerang. Mereka menginginkan evaluasi keamanan yang komprehensif, bukan hanya sekadar pemindaian otomatis, tetapi juga melibatkan simulasi serangan nyata dari perspektif seorang peretas etis untuk menemukan kerentanan yang belum teridentifikasi. Sebagai seorang Cybersecurity Consultant, metode evaluasi keamanan manakah yang paling tepat untuk direkomendasikan guna mencapai tujuan tersebut?

Melakukan `Penetration Testing` (uji penetrasi) yang melibatkan tim `ethical hacker` untuk mensimulasikan serangan nyata dan mengeksploitasi kerentanan.

Latihan Soal PAS Sem 1 - tkj_rpl Kelas 12 | LatihanOnline

Pertanyaan 1

Sebuah tim pengembangan perangkat lunak sedang mengerjakan proyek aplikasi manajemen inventaris untuk klien besar. Proyek ini telah berjalan selama 6 bulan, namun sering mengalami masalah keterlambatan jadwal dan pembengkakan biaya akibat perubahan persyaratan (requirements) yang terus-menerus dari klien. Setiap kali klien mengajukan perubahan, tim harus merevisi ulang desain, implementasi, dan pengujian, yang mengakibatkan siklus pengembangan menjadi tidak stabil. Sebagai seorang Project Manager, metodologi pengembangan manakah yang paling sesuai untuk direkomendasikan guna mengatasi masalah ini dan meningkatkan efisiensi proyek?